
Ashanty lawan autoimun bukanlah cerita baru, tetapi perjalanan yang ia lalui penuh lika-liku dan terus menjadi inspirasi banyak orang. Penyanyi sekaligus istri dari musisi Anang Hermansyah ini sudah beberapa tahun berjuang melawan penyakit autoimun yang dideritanya. Dalam beberapa kesempatan, Ashanty membagikan kisah perjuangannya, termasuk efek obat-obatan, perubahan fisik, hingga ujian mental yang harus ia hadapi.
Penyakit autoimun sendiri terjadi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang jaringan tubuh yang sehat. Bagi Ashanty, kondisi ini memengaruhi berbagai aspek kehidupannya, mulai dari kesehatan fisik, mental, hingga aktivitas sehari-hari. Berikut lima fakta terbaru tentang perjuangan Ashanty lawan autoimun yang patut diketahui publik.
1. Efek Obat Steroid yang Mengubah Penampilan
Salah satu bagian terberat dalam perjuangan Ashanty melawan autoimun adalah efek samping dari pengobatan yang dijalani. Dokter meresepkan obat steroid untuk membantu mengendalikan peradangan dan gejala autoimun. Meskipun efektif, obat ini memiliki efek samping signifikan, seperti peningkatan berat badan, pembengkakan wajah, dan perubahan pada kulit.
Ashanty tidak menutup-nutupi perubahan fisiknya di depan publik. Ia bahkan mengunggah foto-foto yang menunjukkan kondisi tubuhnya selama menjalani terapi. Menurutnya, kejujuran penting agar masyarakat memahami bahwa pengobatan penyakit kronis memiliki konsekuensi yang nyata. Meski demikian, ia tetap berusaha menjaga rasa percaya diri dan menerima perubahan yang terjadi pada dirinya.
2. Tantangan Mental yang Tidak Kalah Berat
Selain dampak fisik, Ashanty lawan autoimun juga menghadapi ujian mental yang berat. Perubahan fisik yang drastis, rasa nyeri yang datang secara tiba-tiba, hingga keterbatasan aktivitas membuatnya sempat mengalami stres dan kelelahan mental. Dalam beberapa wawancara, ia mengakui bahwa mempertahankan kesehatan mental sama sulitnya dengan menjaga kesehatan fisik.
Ashanty membagikan bahwa dukungan keluarga menjadi salah satu kunci kekuatannya. Anang Hermansyah dan anak-anaknya selalu berusaha memberikan semangat dan menghiburnya di masa-masa sulit. Ia juga rutin melakukan meditasi dan berdoa sebagai bentuk terapi mental yang membantu menjaga pikirannya tetap positif.
3. Perubahan Pola Makan demi Mengendalikan Gejala
Penyakit autoimun sering kali dipengaruhi oleh gaya hidup, termasuk pola makan. Menyadari hal ini, Ashanty lawan autoimun dengan mengubah pola makan menjadi lebih sehat. Ia mengurangi konsumsi makanan olahan, gula berlebih, dan memperbanyak sayuran segar, buah, serta protein sehat.
Ashanty juga berkonsultasi dengan ahli gizi untuk menemukan pola makan yang sesuai dengan kebutuhannya. Ia menekankan bahwa meski perubahan pola makan tidak serta-merta menyembuhkan autoimun, setidaknya dapat membantu mengurangi frekuensi kambuhnya gejala.
4. Aktivitas Terbatas, Namun Tetap Produktif
Meski menghadapi keterbatasan akibat autoimun, Ashanty berusaha tetap produktif. Ia masih terlibat dalam kegiatan bisnis, sosial, dan bahkan tampil di beberapa acara hiburan, meski dengan intensitas yang lebih rendah. Menurutnya, tetap aktif membuatnya merasa hidup dan bermanfaat.
Ashanty juga memanfaatkan media sosial untuk berbagi edukasi tentang autoimun. Ia berharap kisahnya dapat menginspirasi penderita penyakit serupa agar tidak menyerah. Aktivitas ini sekaligus menjadi terapi baginya untuk mengalihkan pikiran dari rasa sakit yang kerap muncul.
5. Pesan Inspiratif untuk Penderita Autoimun
Dalam setiap kesempatan, Ashanty lawan autoimun selalu menyampaikan pesan agar penderita penyakit ini tetap semangat dan tidak merasa sendirian. Ia menekankan pentingnya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar, serta kesabaran dalam menjalani pengobatan.
Ashanty percaya bahwa mental yang kuat adalah salah satu senjata utama dalam melawan penyakit kronis. Ia mengajak semua orang untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri, melakukan pemeriksaan rutin, dan tidak mengabaikan gejala awal yang muncul.
Mengenal Penyakit Autoimun Lebih Dekat
Penyakit autoimun mencakup berbagai jenis, seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis. Gejalanya bervariasi, mulai dari kelelahan ekstrem, nyeri sendi, masalah kulit, hingga gangguan organ. Penyebab pastinya belum diketahui, tetapi faktor genetik, lingkungan, dan gaya hidup diyakini berperan.
Baca juga : 5 Fakta Penyebab Dahlia Poland Gugat Cerai Suami: Bantah Isu Selingkuh, Fandy Christian Angkat Bicara
Kasus seperti yang dialami Ashanty membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya deteksi dini. Dengan pengobatan yang tepat, penderita autoimun dapat tetap menjalani hidup yang produktif dan berkualitas.
Kesimpulan
Perjalanan Ashanty lawan autoimun adalah kisah ketabahan yang layak dijadikan inspirasi. Dari menghadapi efek samping obat, menjaga kesehatan mental, mengubah pola makan, hingga tetap produktif di tengah keterbatasan, semua langkahnya menunjukkan semangat juang yang luar biasa.
Kisah ini tidak hanya memberi motivasi bagi penderita autoimun, tetapi juga mengingatkan kita semua bahwa kesehatan adalah anugerah yang harus dijaga. Semoga perjuangan Ashanty terus membuahkan hasil positif dan membawa harapan bagi banyak orang yang menghadapi tantangan serupa.